BAB
II
- Strategi Pembangunan Sektor Industri Pengganti Impor ( Inward Looking )
Industri
pengganti impor atau dapat dikatakan inward looking , pada dasarnya
berorientasi kepada PSS dalam negri yang mengutamakan barang –
barang olahan dalam negri. Tetapi dibatasi dalam mengimpor barang
olahan, kerena dilindungi dengan kebijakan proteksi. Jadi barang yang
diimpor diusahakan tidak diimpor lagi, tetapi diproduksi di dalam
negri.
Kebanyakan negra
berkembang memajukan industrialisasi di negaranyaa dengan harapan
akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Disisi lain,
penyelenggaraan indutrialisasi membutuhkan banyak perlengkapan
kapital. Tetapi kebanyakan negra berkembang dalam mampu membuat
perlengkapan kapital tersebut secara mandiri. Untuk membuat
perlengkapan kapital tersebut negara berkembang akan mengekspor
barang primernya agar dapat diimpor dengan barang kapital. Namun,
karena terlalu fokus pada produksi primer untuk diekspor, negara
berkembang mengalami ketidakstabilan pendapat yang diesebabkan karena
persaingan barang impor yang semakin besar dan nilai tukar barang
impor negara berkembang rendah.
Untuk mengatasi
masalah tersebut, penganti impor dan pendorong ekspor merupakan cara
terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengganti impor
harusnya tidak diberlakukan yang membatasi impor barang produksi
impor agar elastisitas pendapatan lebih tinggi.
Tingginya
elastisitas pendapatan terhadap impor barang produksi di Negara
berkembang disebabkan oleh :
- Bertambahanya jumlah menduduk dan berlakunya efek pamer internasional
- Kebutuhan barang produksi semakin besar
- Usaha meningkatkan hasil produksi primer guna meningkatkan pendapatan devisa
Berhasilnya
pembangunan ekonomi negara maju diawali dengan industrialisasi dengan
cara menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan di dalam negri.
Setelah disubtitusi sebagian hasilnya diekspor dan ditukar dengan
barang kebutuhan pembangunan ke luar negri.
Sedangkan dinegara
berkembang selain mengimpor barang indutri, negara berkembang pun
dapat mengekspor bahan makanan . industri subtitusi impor dalam
pelaksanaannya dibutuhkan banyak devisa agara memicu dinaikkannya
pendapatan sektor ekspor, negara terpaksa mengadakan pinjaman luar
negri.
@.
Motif – Motif Subtitusi Impor
- Bagi negara berkembang, subtitusi impor dimaksudkan untuk mengrangi atau menghemat devisa.
- Subtitusi impor timbul bila pemerintah suatu negara berusaha memperbaiki neraca pembayarannya, baik melalui kuota maupun tarif.
- Angkapan bahwa industri subtitusi impor bukan untuk merugi atau mengganti banrang impor, namun karena pemerintah bertujuan untuk mengembangkan perekonomian dalan negeri
- Masalah yang muncul dalam subtitusi impor yaitu :
- Kualitan barang yang dihasilkan
- Efisiensi alokasi faktor produksi
- Biaya produksi
@.
Subtitusi Impor dan Pinjaman Luar Negri
Jumlah
kapital negara berkembang jauh lebih sedikit dibandingkan kebutuhan
pembangunannya, karena belum dapat memproduksi sendiri alat. Terpaksa
harus mengimpor dari negara lain, pembayarannya menggunakan devisa.
Sumber
devisa utama suatu negra berasal dari ekspor barang dan jasa serta
pinjaman luar negri. Negara berkembang melakukan pinjaman luar negeri
karena rendahnya devisa, akibat nilai tukar barang produksi primernya
rendah di pasar luar negeri.
@.
Segi Positif & Negatif Dari Pinjaman Luar Negeri
- Dari segi positif
Merupakan
sumber yang tidak sedikit peranannya dalam pembangunan ekonomi negara
termasuk pembangunan subtitusu impor
- Dari segi negatif
Adanya
pinjaman luar negri suatu negara akan terikat suatu kewajiban, yakni
kewajiban membayar pinjaman tersebut, kemampuan untuk mengimpor
barang guna memenuhi kebutuhan dalam negeri akan berkurang, devisa
yang diperoleh dari pendapata ekspor harus digunakan untuk nengangsur
pinjaman. Dengan demikian akan terjadi purchasing power dalam negeri
.
@.
Subtitusi Impor Dalam Inflasi
Inflasi
dapat mengguntungkan dalam suatu perekonomian, namun tak jarang
onflasi banyak merugikan. Keuntungannya adalah inflasi dapat membawa
perbaikan bidang ekonomi maupun non ekonomi. Pada negara maju inflasi
lunak mendorong kegiatan ekonomi dan pembanguan yang berdampak pada
tingkat full employment.
Hal
ini tidak dapat terjadi pada negara berkembang dikarenakan :
- Negara mempunyai sedikit excess capacity
- Inflasi tidak diikuti naiknya investasi riil
- Pendapatan masih rendah
@.
Subtitusi Impor Di Berbagai Sektor
Subtitusi impor
dianggap ada apabila suatu barang tingkat produksinya meningkat lebih
cepat dari pada impornya. Namun ini mempunyai kelemahan bila ternyata
produksi dalam negeri tetap, sedangkan impornya menurun karena
berbagai pembatasan.
- Industry Barang Pokok
- Industry Pangan ( pertaian )
- Industry Jasa
B.
Strategi Industru Pendorong Ekspor ( Outward looking )
Yakni strategi yang
memfokuskan pada pengembangan industri nasional lebih berorientasi ke
pasar internasiona dalam usaha pengembangan industri. Ekspor komoditi
primer secara langsung berangs – angsur diganti dengan ekpor
komoditi yang sudah diolah di dalam negeri. Strategi pendorong ekspor
dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi
hanya bisa direalisasikan jika produk – produk yang dibuat didalam
negeri dijual dipasae X .
Rekomendasi
agar strategi ini dapat berhasil :
- Nilai tukar harus realistis
- Adanya insentif untuk peningkatkan ekspor
- Tingkat proteksi impornya harus rendah
C.
Peran Teknologi & Dampak Industri Terhadap Penganguran
Pada dasarnya
teknolgi juga mempunyai dampak negatif bagi manusia,. karena makin
berkembangnya IPTEK menyebabkan manusia berfikir praktis, sealalu
mengerjakan tugas dengan cara meng – copy tugas orang lain sehingga
manusia tidak mempunyai skill yang dibutuhkan perusahaan atau tempat
berkerja lainnya. Hal itu menyebabkanterjadinya pengangguran.
Perkembangan IPTEK membuahkan revolusi industri yang menindas kelas
pekerja dan melahirkan komunisme, selain itu juga menyebabkan
kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan IPTEK.
Kemajuan teknologi
akan meningkatkan kemapuan produktivitas dunia industri baik dari
aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi
dan reinvastasi yang berlangsung secara besar – besaran yang akan
semakin meninngkatkan produktivitas dunia ekomoni, di masa depak
perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda
– tanda telah menunjukkan bahwa akan segara muncul teknologi bisnis
yang memungkinkan konsumen secara langsung dan selera individu dapat
dipenuhi dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
Kecenderugan
perkembangan teknologi dan ekonomi akan bedampak pada penyerapan
tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang di butuhkan
akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang
diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang
mampu mentrasformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja yang berubah.
Pembanguanan dan
perkembangan industri mengakibatkan terjadi perubahan – perubahan
di berbagai aspek sosial masyarakat, perubahan tersebut meliputi
perubahan mata pencarian, perubahan jumlah kesempatan, perubahan
tingkat pendapatan dan perubahan jumlah sasaran dan prasarana. Dampak
dari pembangunan industri yang memberikan keuntungan meningkat baik
langsung maupun tidak langsung dari kondisi sebelumnya.
Berikut
dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan teknologi
- Dampak positif
*. Penciptakan
peluang usahan dan pekerjaan
*. Ketersediaan
saranan dan prasarana
2. Dampak
Negatif
*. Pencemaran
lingkungan
*. Potensi Komflik
REFERENSI:
NAMA
KELOMPOK :
- AJENG NIKITA C ( 20214656 )
- DANIA PURBAWATI ( 22214511 )
- NURUL AINI ( 28214249 )
- PUJI FAJRIANI ( 28214546 )
- RESHA ARTIYANI ( 29214077 )
- RISTIA RISMAWATI ( 29214529 )
- SIFA FAUZIAH ( 2A214256 )
- ZAKIYAH AULIA P ( 2C214648 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar